PALANGKA RAYA – Setelah tujuh hari pencarian intensif, Tim SAR akhirnya memutuskan untuk menutup operasi pencarian M. Arvan, seorang remaja yang tenggelam di Sungai Kahayan pada Minggu (10/3) lalu. Meskipun melibatkan anggota Basarnas Kalteng, Polair Polda Kalteng, tim SAR ERP (Emergency Response Palangkaraya), dan partisipasi warga masyarakat, korban belum berhasil ditemukan.
Penutupan operasi pencarian M. Arvan diumumkan melalui upacara yang dipimpin oleh Kepala Seksi Operasi Basarnas Palangkaraya, Salman. Menurutnya, keputusan ini sesuai dengan ketentuan dalam UU Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, yang menetapkan bahwa jika pada hari ketujuh korban belum ditemukan, maka pencarian akan dihentikan.
“Walaupun pencarian telah dihentikan, kami masih terus melakukan pemantauan. Jika ada petunjuk atau tanda-tanda korban ditemukan, kami akan membuka kembali pencarian,” ungkap Salman.
Salman menjelaskan bahwa selama tujuh hari pencarian, tim SAR telah melakukan upaya pencarian sepanjang aliran Sungai Kahayan hingga radius sekitar 20-25 km dari lokasi awal korban tenggelam. Namun, hambatan seperti arus sungai yang deras dan tingginya permukaan air Sungai Kahayan akibat banjir membuat penyelaman untuk mencari korban menjadi tidak memungkinkan dan sangat berisiko bagi tim penyelam.
“Meskipun operasi pencarian M. Arvan telah berakhir, kami tetap melakukan pemantauan dan monitoring. Basarnas Kalteng juga telah berkoordinasi dengan KSOP Pulang Pisau untuk meminta bantuan dalam hal pengawasan di sekitar wilayah pelabuhan,” tambahnya.
Salman menekankan bahwa pihaknya siap menerima informasi dari masyarakat atau pihak lainnya jika ada petunjuk terkait keberadaan korban. “Kami berharap agar jika ada yang melihat atau menemukan korban, segera menghubungi kami untuk koordinasi lebih lanjut,” tutup Salman.(sja)