PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Edy Pratowo menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam mengatasi kemiskinan dan stunting melalui pendekatan yang lebih komprehensif dan terpadu. Komitmen ini disampaikan wagub saat membuka Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) P3APPKB Provinsi Kalteng, Kamis (15/8) lalu.
Edy Pratowo menekankan bahwa upaya pengentasan kemiskinan dan penurunan prevalensi stunting di Kalteng harus dimulai dari lingkungan keluarga. Menurutnya, keluarga yang sehat dan sejahtera merupakan kunci untuk menciptakan generasi masa depan yang berkualitas.

RAKORDA: Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H Edy Pratowo foto bersama usai membuka Rakorda P3APPKB Provinsi Kalteng tahun 2024, di Palangka Raya, Kamis (15/8).
“Kita sedang berusaha keras untuk mengurangi angka kemiskinan dan stunting di Kalteng. Saya yakin bahwa keberhasilan upaya ini sangat bergantung pada kondisi keluarga. Keluarga yang sehat dan sejahtera secara otomatis akan menghasilkan anak-anak yang berkualitas dan berdaya saing,” ungkapnya.
Selain itu, wagub juga menyoroti pentingnya mengurangi angka perkawinan usia dini sebagai bagian dari strategi pengurangan stunting.
Berdasarkan data terbaru, Kalteng sebelumnya berada di peringkat kedua nasional dalam hal perkawinan usia dini dari 38 provinsi. Meskipun saat ini peringkat tersebut telah turun ke posisi keenam, Edy mengingatkan bahwa hal ini masih jauh dari target yang diharapkan.
“Penurunan angka perkawinan usia dini di Kalteng memang sudah menunjukkan perbaikan, namun kita masih berada dalam sepuluh besar nasional. Ini berarti kita masih memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,” ujarnya.
Edy menegaskan bahwa untuk mencapai target tersebut, diperlukan sinergi dan kerja sama dari berbagai pihak. Menurutnya, angka-angka yang ada saat ini merupakan hasil akumulasi dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh seluruh stakeholder. (zia/ens)