PT Korintiga Hutani Gelar Konsultasi Publik

oleh -48 Dilihat

PANGKALAN BUN – Dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan, PT.Korintiga Hutani (KTH) menggandeng PT Sarana Foresta Indonesia (Saforindo).

bannerads728x90

Perusahaan selaku konsultan pelaksana High Conservasion Values Forest (HCVF), menggelar konsultasi publik untuk mendengar saran dan masukan dari para stackholder. Hal ini dilakukan terkait hasil penilaian konservasi tinggi yang dilakukan sejak tanggal 13-17 mei 2024. Acara yang dilaksanakan di Aula perusahaan mengundang steakholder, baik dari pemerintah kecamatan serta beberapa tokoh masyarakat sekitar, belum lama ini.

SONY/KALTENG POS
KONSULITASI PUBLIK: Perwakilan PT Korintiga Hutani bersama Saforindo pada gelaran konsultasi publik yang dilaksanakan 13-17 Mei.

Salah satu perwakilan PT.KTH, Endro dalam sambutannya, menyampaikan bahwa konsultasi publik ini adalah menyampaikan hasil penilaian konservasi tinggi yang teridentifikasi di kawasan perlindungan hutan PT KTH.

Selain itu juga mengharapkan masukan dan saran atas kegiatan penilaian konservasi tinggi tersebut.

Pada kesempatan ini, ia juga mengucapkan terimakasih atas suport dan dukungannya selama ini.

Selain itu dengan adanya pihaknya mendapatkan motivasi dan inovasi agar kedepan bisa memberikan yang terbaik. Khususnya dalam melestarikan wilayah konservasi di lingkungan PT Korintiga Hutani.

“Semoga kegiatan ini mampu memberikan ide dan inovasi terkait pelestarian di PT KTH. Kami harapkan bisa bersamasama membantu dan membangun kemajuan perusahaan, “katanya.

Sementara itu Pimpinan Konsultan PT Saforindo menegaskan, bahwa PT KTH tentunya memberikan bukti nyata dalam kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Untuk itu dilakukan berbagai cara agar keberadaan hutan ini tetap asri dan asli tanpa adanya kerusakan.

Sehingga keberadaan perusahaan juga dapat membantu kelestarian hutan. Apalagi keberadaan satwa disini juga tidak merasa terusik dan bisa berdampingan dengan baik. Begitupula dengan keberadaan sumber mata air yang peruntukkannya dapat digunakan oleh masyarakat sekitar.

“Kami yakin melalui kegiatan ini akan ada rekomendasi terkait pengelolaan hutan demi melestarikan baik satwa serta yang lainnya. Kami melihat PT KTH juga memberikan ruang bagi satwa yang ada disini agar tetap nyaman sesuai dengan habitatnya,” ujarnya. (son/k/ala)