SAMPIT – Dinas Pendidikan (Disdik) Kotawaringin Timur (Kotim) bergerak cepat merespons banjir yang melanda sejumlah sekolah di daerah tersebut. Kepala Disdik Kotim, Muhammad Irfansyah, menegaskan keselamatan siswa dan guru menjadi perhatian utama.
“Jika banjir sudah mengganggu kesehatan dan keselamatan, sekolah wajib mengambil langkah sesuai kondisi masing-masing. Bisa menghentikan sementara pembelajaran tatap muka atau beralih ke Belajar dari Rumah (BDR),” kata Irfansyah, Kamis (18/9).
BANJIR : SDN 1 Baampah Kecamatan Mentaya Hulu yang terdampak banjir, terlihat para siswanya diluar ruangan, Kamis (17/9).
Hingga Rabu (17/9), tercatat delapan sekolah terdampak banjir. Tiga sekolah sudah memutuskan beralih ke BDR, yakni SDN 1 Tumbang Tilap, SDN 1 Kawan Batu, dan SDN 1 Baampah. Sementara lima sekolah lain masih melanjutkan pembelajaran di kelas dengan pengawasan ketat.
Untuk mempercepat penanganan, Disdik meminta sekolah aktif melaporkan perkembangan kondisi, lengkap dengan dokumentasi foto dan video. Laporan itu akan menjadi dasar pemerintah daerah dalam mengambil langkah lanjutan sesuai kebutuhan masing-masing sekolah.
“Ini penting agar kami bisa segera menyampaikan ke pimpinan daerah sekaligus menyiapkan penanganan yang tepat,” jelas Irfansyah.
Disdik menegaskan, kebijakan ini bukan hanya soal menjaga keberlangsungan proses belajar, tetapi juga memastikan keamanan seluruh warga sekolah. Dengan fleksibilitas yang diberikan, diharapkan kegiatan belajar tetap berjalan tanpa mengorbankan keselamatan siswa maupun guru.(bah)