DALAM agama Islam, pelestarian lingkungan alam merupakan tugas suci yang diamanatkan oleh Allah SWT kepada umat-Nya.
Dalam Al-Quran, Allah SWT menyebutkan bahwa manusia diangkat sebagai khalifah (pemimpin atau wakil) di bumi, yang berarti kita memiliki tanggung jawab besar untuk merawat dan menjaga alam semesta ini, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi” (Q.S. Al-Baqarah: 30). Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, menjaga lingkungan dan mencegah polusi udara adalah bagian integral dari penghambaan kepada Allah dan pelestarian amanat-Nya.

Salah satu cara yang dapat dilakukan seorang muslim dalam menjaga lingkungan adalah dengan melakukan tindakan-tindakan konkrit yang mendukung pelestarian alam.
Ini bisa dimulai dari praktik sederhana seperti menanam pohon.
Rasulullah SAW pernah mengajarkan bahwa jika seorang muslim menanam pohon atau tanaman, dan kemudian hewan atau manusia makan dari hasil tanaman tersebut, itu akan menjadi sedekah baginya (H.R. Bukhari). Tindakan ini tidak hanya membantu menghijaukan bumi, tetapi juga menjadi amal jariyah (amal yang terus memberi manfaat) bagi mereka yang melakukannya.
Selain menanam pohon, menjaga kebersihan alam juga menjadi tanggung jawab seorang muslim.
Menjaga pantai, sungai, dan danau tetap bersih adalah langkah penting dalam pelestarian lingkungan. Ini mencakup pembersihan sampah, plastik, dan limbah lainnya yang dapat mencemari ekosistem air dan merugikan makhluk-makhluk yang hidup di dalamnya. Rasulullah SAW juga mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan dengan menghindari membuang sampah sembarangan dan menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga alam sekitar. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah itu baik dan menyukai yang baik, Allah itu bersih dan mencintai kebersihan, Allah itu Maha Pemberi dan mencintai sifat suka memberi, Allah itu Maha Pemurah dan menyukai kedermawanan. Maka bersihkan halaman rumahmu dan terasmu, janganlah meniru orang Yahudi.” (H.R. Tirmidzi) Selain tindakan individu, kolaborasi dengan komunitas dan organisasi lingkungan juga merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan melakukan tindakan nyata dalam menjaga lingkungan. Seorang muslim dapat bergabung dengan kelompok-kelompok yang peduli lingkungan, mengikuti program-program kebersihan, atau berpartisipasi dalam kampanye pelestarian alam. Dengan berkolaborasi, kita dapat memiliki dampak yang lebih besar dalam melindungi alam.
Mengurangi polusi udara adalah aspek penting dari pelestarian lingkungan, dan seorang muslim dapat berperan dalam hal ini dengan mengadopsi gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Salah satunya adalah dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi. Menggunakan transportasi umum, bersepeda, atau berjalan kaki adalah pilihan yang lebih ramah lingkungan. Rasulullah SAW mengajarkan untuk berjalan kaki jika jarak yang ditempuh dekat, dan ini adalah contoh nyata tindakan sederhana sehari-hari yang dapat membantu mengurangi polusi udara.
Selanjutnya terkait dengan praktik pembakaran lahan pertanian yang sering kali dilakukan untuk membersihkan lahan dari sisa-sisa tanaman dan gulma atau untuk mengendalikan hama dan penyakit.
Meskipun ada manfaat dalam praktik ini, seperti mempersiapkan tanah untuk tanam kembali, praktik pembakaran semacam itu dapat berdampak buruk pada kualitas udara dan lingkungan. Pembakaran lahan pertanian menghasilkan emisi gas dan partikel ke udara.
Karbon dioksida adalah gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim global. Karbon monoksida dapat berbahaya bagi kesehatan manusia karena dapat mengganggu transportasi oksigen dalam darah. Nitrogen oksida juga dapat berkontribusi pada polusi udara dan membentuk ozon yang dapat merusak kesehatan manusia dan ekosistem. Partikel-partikel halus yang dihasilkan oleh pembakaran dapat mengganggu kualitas udara dan menjadi faktor risiko untuk penyakit pernapasan dan kardiovaskular.
Banyak negara telah menerapkan regulasi untuk mengurangi dampak polusi udara dari pembakaran lahan pertanian. Alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti penggunaan kompos dan teknik tanam kembali yang berkelanjutan dianjurkan. Penting untuk mencari keseimbangan antara produktivitas pertanian dan pelestarian lingkungan.
Praktik berkelanjutan dan edukasi petani juga berperan penting dalam mengurangi polusi udara dari pembakaran lahan pertanian.
Seorang muslim memiliki peran yang lebih besar dalam menyebarkan pengetahuan dan nilai-nilai lingkungan kepada masyarakat.
Melalui pendidikan seorang muslim dapat mengintegrasikan isuisu lingkungan ke dalam berbagai ajaran dan dakwah Islam. Hal ini akan membantu masyarakat memahami pentingnya menjaga alam dan mencegah polusi udara sejak usia dini.
Dalam Islam, kepedulian terhadap alam adalah cermin dari keimanan dan pengabdian kepada Allah SWT. Melalui tindakan-tindakan nyata seperti menanam pohon, menjaga kebersihan alam, mengurangi polusi udara, dan berkolaborasi dengan komunitas, seorang muslim dapat memenuhi tugas suci sebagai khalifah bumi ini. Dengan menjadi teladan dan menyebarkan kesadaran tentang pelestarian lingkungan kepada generasi mendatang, kita dapat berkontribusi pada pelestarian ciptaan Allah dan melindungi planet ini untuk masa depan yang lebih baik.
Semoga upaya kita dalam menjaga lingkungan menjadi bentuk ibadah dan amal jariah yang diterima oleh Allah SWT. Amiin.(*)