GPOP-Hak memperoleh pendidikan tidak dibatasi di mana mereka tinggal. Meski pendidikan saat ini sudah merata hingga wilayah terpencil. Namun, tidak dapat dipungkiri masih ada ketimpangan pendidikan antara mereka di wilayah perkotaan dan pinggiran.
Dalam sebuah wawancara eksklusif, pendiri Sekolah Rakyat Kalteng Wira Surya Wibawa, berbagi pandangannya tentang upaya mereka dalam menyediakan pendidikan alternatif yang efektif dan dapat diakses oleh masyarakat luas, terutama di wilayah pinggiran dan terpencil. Wira ingin ada gerakan solidaritas pemuda-pemudi di perkotaan dan pedesaan untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan yang ada.
Wira menekankan pentingnya pendidikan alternatif di daerah asal relawan pengajar, dengan harapan semangat pendidikan dapat menjadi jendela atau cahaya perubahan di negeri ini.
”Kami berharap agar kegiatan ini dapat menjadi pemantik untuk mengumpulkan relawan pengajar yang peduli dengan literasi dan pendidikan di Indonesia,” katanya saat dibincangi tim G-POP Jumat (15/12).
Dalam upayanya untuk mengatasi ketimpangan pendidikan yang terjadi di perkotaan hingga di desa dan memperhatikan permasalahan pendidikan di pinggiran yang sering dianggap aneh, berbahaya, atau kumuh, Sekolah Rakyat Kalteng berharap dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat luas di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah pinggiran dan terpencil.
“Sekolah Rakyat Kalteng telah memberikan kontribusi yang besar dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” tutupnya. (oas/abw)