
PALANGKA RAYA β Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin menyampaikan pentingnya kualitas gagasan dan kemampuan eksekusi dari setiap kandidat Sekretaris Daerah (Sekda). Hal ini ditekankannya saat memimpin paparan seleksi sekda di ruang Command Center Kantor Wali Kota Palangka Raya, Rabu (3/12).
Dalam kesempatan itu, Fairid mejelaskan, posisi Sekda berada pada pusat kendali pemerintahan. Bukan hanya sebagai jabatan struktural, tetapi sebagai motor penggerak reformasi birokrasi dan pembangunan daerah.
Karena itu, setiap peserta seleksi diminta menyajikan rencana aksi yang benarbenar matang serta berorientasi pada perubahan.
βSekda harus mampu memimpin transformasi, bukan hanya memahami aturan. Digitalisasi layanan, percepatan pelayanan publik, hingga inovasi birokrasi adalah kebutuhan yang tidak bisa ditunda,β tegas Fairid.
Ia menjelaskan, rencana aksi yang dipaparkan harus tersusun mulai dari analisis persoalan (why), pilihan solusi (what), hingga desain implementasi (how). Selain itu, para kandidat diminta merinci target kinerja, kebutuhan anggaran, serta skema pembiayaan alternatif, termasuk optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) dan pemanfaatan pendanaan SMI.
Fairid juga mengingatkan gagasan besar tidak selalu harus rumit. Yang terpenting, kata dia, adalah ide yang mudah diterapkan, terukur, dan memberikan hasil nyata.
βKita memerlukan Sekda yang bisa mengeksekusi, bukan hanya menyusun dokumen perencanaan,β ujarnya. Di samping itu, kemampuan berkoordinasi antarlembaga dan ketangkasan mengambil keputusan menjadi aspek yang ikut disorot.
Menurut Fairid, perkembangan kota yang pesat menuntut Sekda yang lincah dan mampu memastikan seluruh perangkat daerah bergerak dalam satu koridor kebijakan.
Ia berharap proses seleksi ini mampu melahirkan figur yang dapat memperkuat penerapan Smart Governance di Palangka Raya, sehingga pelayanan publik semakin cepat, transparan, dan memberikan dampak langsung bagi masyarakat. (ham/ans)

