SELAIN tumbuh dengan sehat dan ceria, anak-anak juga harus cerdas sebagai generasi penerus. Untuk mewujudkan hal itu, gizi mereka harus terpenuhi.
Nutrisi dengan pedoman gizi seimbang diyakini dapat mencegah stunting atau anak bertubuh pendek.
Memperingati Hari Gizi Nasional dengan tema ‘Protein Hewani Cegah Stunting‘, orang tua diajak bagaimana memastikan kecukupan asupan gizi yang seimbang dalam kehidupan sehari-hari. Target pemerintah menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada 2024.
“Memenuhi asupan gizi masyarakat dengan menyediakan produk makanan yang difortifi kasi dengan mikronutrien sebanyak 3,76 miliar pada tahun 2021, yang diperkaya dengan zat besi, zink, yodium, vitamin A, dan vitamin D guna mendukung pemenuhan kebutuhan mikronutrien masyarakat,” kata Corporate Nutritionist Nestle Indonesia, Eka Herdiana dalam keterangan resmi, baru-baru ini.
Guru Besar Pangan dan Gizi di Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof.
Dr. Ir. Ali Khomsan, MS., menjelaskan bahwa saaat ini, masalah gizi masih sering menjadi salah satu isu yang dihadapi oleh negara- negara yang sedang berkembang, termasuk Indonesia. Permasalahan gizi yang terjadi di antaranya stunting, obesitas, bertubuh kurus (wasting), dan permasalahan lainnya.
Gizi sendiri merupakan salah satu komponen penting bagi tumbuh kembang manusia, terutama pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Ini merupakan kesempatan emas untuk menciptakan generasi berkualitas yang bebas dari stunting dan masalah gizi lainnya.
“Pencegahan masalah gizi harus dilakukan sedini mungkin, salah satunya dengan mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang,” kata Prof Ali.
Sangat penting bagi masyarakat untuk memahami piramida makanan sebagai Pedoman Gizi Seimbang dan penerapan Isi Piringku menggunakan slogan Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Anak-anak membutuhkan aneka ragam pangan, baik sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral.
“Yang jika dikonsumsi dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan dan tidak tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan,” tambah Prof. Ali.
Apa itu pedoman B2SA untuk memenuhi nutrisi si kecil? 1. Beragam Menu sebaiknya terdapat bermacammacam jenis makanan, baik hewani maupun nabati, sebagai sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral.
- Bergizi Menu makanan yang mengandung zat gizi makro dan mikro yang dibutuhkan oleh tubuh.
- Seimbang Makanan dikonsumsi secara cukup sesuai dengan kebutuhan masingmasing individu dengan tetap memperhatikan proporsinya.
- Aman Bebas dari cemaran fi sik, kimia, dan mikrobiologi sehingga proses pengolahan dan penyimpanan makanan harus dilakukan dengan baik. Hal ini dipercaya sebagai pengganti konsep empat sehat dan lima sempurna, karena kebutuhan gizi tiap individu berbeda-beda dan tidak dapat disamaratakan.
Dengan menerapkan B2SA, kekurangan zat gizi dari satu jenis makanan akan dilengkapi dengan zat gizi dari makanan lain. (kpg/ans)