Swing Voters MakiSwing Voters Makin Memantapkan Pilihann Memantapkan Pilihan

oleh -46 Dilihat

Pengamat Menilai Jawaban Kandidat Memuaskan pada Debat Pemungkas

bannerads728x90

PALANGKA RAYA–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) telah melaksanakan debat publik terakhir bagi pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur. Dalam debat tersebut, semua paslon saling beradu gagasan di bawah tema Sinkronisasi Pemba­ngunan Daerah dan Nasio­nal yang Inklusif dan Berkea­dilan untuk Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Bingkai NKRI.

Menurut pengamat politik Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR), Farid Zaky, debat terakhir ini menjadi momen pen­ting bagi para paslon untuk menunjukkan arah kebijakan mereka.

Tiap paslon menegaskan visi mereka untuk Kalteng. Mulai dari melanjutkan program yang sudah baik, memperbaiki yang belum optimal, hingga perubahan total yang mereka tawarkan.

ARIEF PRATHAMA/KALTENG POS
SEMANGAT KEBERSAMAAN: Jajaran komisioner KPU Kalteng bersama paslon gubernur dan wagub usai debat publik pemungkas di Swiss-Belhotel Danum, Palangka Raya, Rabu malam (20/11).

Farid menambahkan, swing voters atau pemilih yang masih ragu kini sudah bisa mulai menentukan pilihan. Selain karena waktu yang makin dekat dengan hari pemilihan, debat kali ini memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai visi misi paslon.

“Debat ini telah membantu pemilih untuk memantapkan pilihan. Dengan penjelasan yang baik, para paslon bisa mengungkapkan pentingnya sinkronisasi program pembangunan, terutama untuk Kalteng yang membutuhkan koordinasi yang lebih baik antara program daerah dan nasional,” ucap Farid.

Dalam debat pemungkas ini, paslon juga menegaskan komitmen mereka untuk menjadi kepanjangan tangan pemerintah pusat. Hal ini menunjukkan kesiapan mereka untuk menjalankan kebijakan dengan tujuan memperkuat pemerintahan daerah.

Debat kali ini juga memberikan gambaran jelas mengenai karakter masing-masing paslon, yang tercermin dari tanya jawab antarpaslon. Misalnya, Habib Ismail, calon wakil gubernur dari paslon 01, menunjukkan sifat yang lebih ofensif. Calon wakil gubernur dari paslon 03, Edy Pratowo, yang berprofesi sebagai teknokrat, menonjolkan pengalaman sebagai mantan bupati dan wakil gubernur. Sementara itu, Abdul Razak dan Sri Suwanto, yang merupakan mantan birokrat dan politikus, menampilkan kapasitas mereka dalam mengelola tata ruang wilayah. Nadalsyah dan Supian Hadi, pasangan calon lainnya, juga menunjukkan kualitas mereka dengan mencerminkan keberhasilan saat menjabat sebagai bupati di Barito Utara dan Kotawaringin Timur.

“Jawaban-jawaban yang diberikan oleh paslon sudah cukup memuaskan masyarakat, meski tiap orang memiliki standar penilaian masing-masing. Namun, setidaknya kita sudah mengetahui posisi para paslon dan kebijakan apa yang akan mereka terapkan, entah melanjutkan program yang sudah ada, memperbaiki, atau melakukan perubahan,” ungkapnya.

Farid menekankan bahwa kemampuan para paslon dalam debat ini mencerminkan bagaimana mereka akan mengelola pemerintahan jika kelak terpilih. Kemampuan ini sangat penting, mengingat tantangan besar yang akan dihadapi Kalteng, terutama sebagai penyangga ibu kota negara (IKN) dan sebagai provinsi terluas di Indonesia.

Di sisi lain, Farid juga mengingatkan bahwa masyarakat memiliki segmen pemilih yang berbeda. Ada yang rasional dan berharap paslon dapat memberikan jawaban dan gagasan yang konkret, sementara ada juga segmen yang lebih memperhatikan kemampuan komunikasi paslon, seperti ketegasan dan cara berbicara. Bahkan, ada segmen yang sudah menentukan pilihannya jauh-jauh hari, tanpa terlalu memedulikan gagasan atau kemampuan para paslon.

“Meski ada berbagai segmen, yang jelas, melalui debat ini masyarakat sudah mulai menentukan pilihannya. Tinggal bagaimana mereka menjaga dan menerapkan pilihan tersebut pada hari H nanti,” tambahnya.

Ketua KPU Kalteng Sastriadi mengatakan, masyarakat sebagai calon pemilih punya hak untuk mengetahui gagasan-gagasan para paslon kontestan pilkada, karena para pemilih inilah yang akan menentukan arah pembangunan Kalteng ke depan.

“Pogram kerja atau komitmen sebagai paslon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Tengah kepada masyarakat disampaikan melalui forum ini (debat), karena adalah hak masyarakat sebagai calon pemilih untuk mengetahui konsep dan rencana kerja paslon jika kelak terpilih menjadi pemimpin daerah ini,” ucap Sastriadi.

Dalam kesempatan itu, KPU menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan penyelenggaraan pilkada di Kalteng, dengan harapan pesta demokrasi lima tahunan ini berjalan lancar, damai, dan menghasilkan pemimpin yang kompeten dan berintegritas. (irj/ce/ala)