JAKARTA – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meyakini, gelaran Pemilu 2024 akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. Pemilu akan mendorong konsumsi oleh semua kontestan, baik kontestan Pilpres, maupun Pileg. “Saya yakin pelaksanaan Pemilu 2024, yang sebagian besar tahapannya dilakukan tahun 2023 justru pemilu akan memberikan insentif pada sektor riil,” kata Said kepada wartawan, Minggu (21/5). Said menjelaskan, kondisi perekonomian nasional menunjukkan kinerja yang terjaga dengan baik, pada kuartal I 2023 ekonomi Indonesia tumbuh 5,03 persen. Menurutnya, kebijakan mengakhiri pembatasan sosial (PPKM) mampu menggerakkan sektor transportasi, akomodasi, restoran dan jasa lainnya, sehingga mencatatkan kinerja pertumbuhan paling tinggi. Sementara itu, pada sektor transportasi dan pergudangan kuartal I 2023 tumbuh 15,93 persen, akomodasi
dan restoran tumbuh 11,55 persen, dan jasa lainnya 8,9 persen. Kemudian, dari sisi konsumsi, semua sektor menunjukkan pertumbuhan positif. Politikus ini pun mengungkapkan, krisis perbankan yang terjadi di Amerika Serikat, sejak jatuhnya Silicon Valley Bank, dan kemungkinan secara beruntun disusul oleh First Republic Bank dan Pacwest Bancorp hal ini membuat investor kian ragu memegang Dolar. “Tetapi dampaknya terlihat penguatan rupiah beberapa pekan ini. Rupiah menguat terhadap USD dengan
konsisten di kisaran 14.600-14.800,” ucap Said. Oleh karena itu, Said meyakini pertumbuhan ekonomi
nasional tahun ini bisa mencapai 5,1-5,3 persen. Sehingga asumsi pertumbuhan ekonomi 2024 sebesar 5,3-5,7 persen cukup realistis, namun harus disertai best effort. “Saya memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2024 dalam rentang yang diusulkan pemerintah, yakni pada kisaran 5,4-5,5 persen. Melihat tren laju inflasi yang turun, saya perkirakan inflasi pada tahun ini mencapai 4 persenan, dengan mempertimbangkan tingkat konsumsi sektor riil yang naik karena perhelatan pemilu tahun depan,” pungkasnya.(jpg)
