Pembangunan Jalan Seranau-Pulau Hanaut Dilanjutkan

oleh

SAMPIT–Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), H. Halikinnor, mengumumkan bahwa pembangunan jalan tembus dari Kecamatan Seranau menuju Kecamatan Pulau Hanaut akan dilanjutkan. Halikinnor menegaskan keinginannya untuk memperjuangkan keberlanjutan pembangunan jalan di kawasan seberang guna membuka keterisolasian jalur darat.

bannerads728x90
BERKUNJUNG : Bupati Kabupaten Kotim H.Halikinnor saat melakukan kunjungan di Kecamatan Pulau Hanaut, Sabtu (29/6). PROKOPIM UNTUK KALTENG POS)

“Pembangunan di dua kecamatan ini sedikit terlambat akibat biaya tinggi. Barang dan jasa masih mengandalkan angkutan sungai untuk menyeberang maupun mobilitas kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, kita akan memperjuangkan pembangunan jalan tersebut untuk membuka keterisolasian,” kata Halikinnor, Sabtu (29/6).

Dua kecamatan tersebut terpisah oleh Sungai Mentaya dengan daratan pusat kota. Seranau berada tepat di seberang pusat Kota Sampit, sedangkan Pulau Hanaut berada di kawasan pesisir. Saat ini sudah ada jembatan di Kecamatan Cempaga yang menghubungkan Desa Cempaka Mulia Barat dengan Desa Cempaka Mulia Timur. Jalan dari Desa Cempaka Mulia Timur inilah yang sedang diperjuangkan untuk membuka keterisolasian jalur darat menuju Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut.

“Saat ini sudah ada jalan yang fungsional dari Cempaka Mulia Timur sampai ke Seranau sekitar 20 kilometer. Jalan yang sudah fungsional tersebut tetap dipelihara. Masih ada sekitar 45 kilometer lagi jalan yang harus dibangun dari Seranau menuju Desa Satiruk, Kecamatan Pulau Hanaut. Jika terbangun, jalan ini juga bisa dimanfaatkan warga Kabupaten Katingan untuk menuju wilayah Kotim sehingga berdampak pada perekonomian daerah,” ujar Halikinnor.

Ia juga menjelaskan bahwa jalan yang ada saat ini lebarnya hanya lima meter. Halikinnor meminta agar jalan tersebut ditambah masing-masing dua meter di kiri dan kanan sehingga total lebarnya menjadi sembilan meter. “Setidaknya jika jalan ditingkatkan, paling tidak badan jalannya untuk aspalnya nanti lima sampai enam meter,” jelasnya.

“Saya memerintahkan Dinas PU untuk melebarkan jalan itu nantinya dan dibuat ben atau siring terlebih dahulu. Pengaspalan akan dilakukan selanjutnya supaya badan jalan kuat karena di sana daerah rawa dan rendah. Jika air pasang dalam, bisa banjir, jadi paling tidak jalan itu bisa tahan banjir,” ucap Halikinnor.

Halikinnor juga telah menyampaikan rencana ini kepada Presiden RI Joko Widodo saat berkunjung ke Kabupaten Kotim belum lama ini. Meskipun anggaran dari APBN belum tersedia, dirinya berharap dapat menggunakan APBD secara bertahap. “Saya minta jalan diperlebar supaya ketika dilakukan peningkatan jalan, tidak lagi harus melebarkan,” ujarnya.

Ia juga berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Perdagangan terkait pengembangan jalan di kawasan seberang untuk jangka panjang. “Saya ingin membuat kawasan ekonomi khusus (KEK) di seberang itu supaya nanti tersus (terminal khusus) dan dermaga-dermaga, kalau bisa jangan di seberang sini lagi, tetapi di seberang sana agar menjadi ramai,” tutupnya. (bah)