Bangun Karakter Tangguh, Pemprov Kalteng Gelar Dialog Huma Betang untuk Pelajar

oleh
DIALOG: Plt Sekda Kalteng, Leonard S Ampung menghadiri kegiatan “Dialog Huma Betang bagi Generasi Muda” yang digelar di Aula Eka Hapakat, Rabu (18/6). // BIRO ADPIM

PALANGKA RAYA – Di tengah gempuran era digital yang membawa berbagai peluang sekaligus ancaman, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus memperkuat benteng karakter generasi muda. Salah satunya melalui kegiatan “Dialog Huma Betang bagi Generasi Muda” yang digelar di Aula Eka Hapakat, Rabu (18/6). Kegiatan ini menjadi ruang edukatif untuk menanamkan semangat kebangsaan, nilai-nilai kearifan lokal, serta kewaspadaan terhadap berbagai ancaman sosial yang kian kompleks.

bannerads728x90

Dialog tersebut dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, Leonard S Ampung. Dalam sambutannya, ia menyampaikan tantangan yang dihadapi pelajar masa kini bukan lagi sekadar soal akademik, melainkan juga tekanan sosial dan paparan digital yang seringkali membawa dampak negatif.

“Perkembangan teknologi yang pesat adalah berkah, tetapi juga bisa jadi bencana jika tidak diiringi kesadaran dan ketahanan diri. Generasi muda harus dibekali pondasi moral yang kuat agar tak mudah tergelincir pada hal-hal yang merusak masa depan seperti judi daring, narkoba, atau paham radikal,” ujarnya.

Leonard juga menegaskan pentingnya peran keluarga dan sekolah dalam membentuk kepribadian anak. Ia mengajak para pelajar untuk aktif berdiskusi dan tidak ragu bertanya jika menemui sesuatu yang janggal di lingkungan mereka, khususnya di dunia maya yang rentan menjadi pintu masuk ideologi menyimpang.

“Anak-anak muda harus menjadi agen perubahan, bukan korban zaman. Jangan biarkan diri larut dalam arus negatif. Kita perlu menumbuhkan keberanian untuk berkata ‘tidak’ pada hal-hal yang merusak, dan ‘ya’ pada hal-hal yang membangun,” tegasnya.

Lebih jauh, dirinya mengajak seluruh pelajar untuk kembali menghidupkan semangat Huma Betang, falsafah hidup masyarakat Dayak yang mengedepankan kebersamaan, toleransi, dan persatuan dalam keberagaman.

Ia menutup sambutannya dengan menegaskan, pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas utama pemerintah. Selain pembangunan fisik dan peningkatan pendapatan daerah, pembentukan karakter generasi muda adalah investasi jangka panjang yang tak ternilai.

“Dialog seperti ini bukan hanya ajang penyuluhan, tapi juga cara kami mendengar suara dan aspirasi generasi muda. Kita ingin mencetak anak-anak Kalteng yang tidak hanya siap menghadapi dunia, tetapi juga mampu membawa nilai-nilai luhur daerahnya ke panggung nasional bahkan global,” tandasnya. (ovi/ans)